Pada tanggal 17-21 Oktober 2013 lalu, SMA Labschool Jakarta melaksanakan salah satu program sekolah terbesar, yaitu Trip Obervasi. Trip Observasi, atau yang lebih familiar dengan TO, adalah suatu kegiatan rutin pertahun yang diadakan oleh SMA Labschool Jakarta. TO merupakan kegiatan bagi siswa-siswi baru kelas 10 yang diadakan di sebuah desa untuk melatih kemandirian dan kecintaannya terhadap lingkungan. Pada tahun ini, desa yang dipakai adalah Desa Banceuy, Subang, Jawa Barat.
Kegiatan ini dimulai pada tanggal 17 Oktober 2013 dengan apel pagi untuk melepas keberangkatan peserta TO. Apel pagi ini dihadiri oleh pimpinan sekolah, Ibu Indira, Kepala Sekolah SMA Labschool Jakarta, Bapak Fakhruddin, ketua panitia Trip Observasi, Bapak Agus, serta jajaran guru. Pelepasan peserta TO disimbolkan dengan pemasangan name tag siswa yang diwakilkan oleh Faisal dan Aul oleh Ibu Indira, yang kemudian diikuti oleh peserta lainnya.
|
Pelepasan peserta Trip Observasi |
Kegiatan pun dilanjutkan dengan keberangkatan dengan transportasi yaitu bus. Sebagian besar peserta TO memanfaatkan waktu luang di perjalanan untuk beristirahat. Sekitar 4 jam perjalanan panjang dari Jakarta, tibalah kami di Desa Adat Banceuy, Subang, Jawa Barat. Sesampainya di sana, kami disambut dengan sangat baik oleh warga Desa Banceuy. Mereka menampilkan sebuah tarian adat yang memang digunakan untuk acara penyambutan tamu yang datang. Penampilan itu juga diiringi oleh musik tradisional yang dimainkan oleh para ibu warga Desa Banceuy.
|
Persembahan tarian adat sebagai acara penyambutan |
|
Permainan musik tradisional |
Acara dilanjutkan dengan ramah tamah bersama keluarga pemilik rumah, yang kemudian diikuti oleh solat berjamaah yang dibimbing oleh kakak-kakak ROHIS yang ikut serta dalam TO ini. Setelah itu, kami mengadakan pertandingan bola antar guru dan peserta TO sebagai pertandingan persahabatan. Acara ini berlangsung santai dan seru. Peserta TO dan kakak-kakak OSIS dan MPK sangat bersemangat dalam mengikuti kegiatan ini. Pemain maupun penonton sama-sama saling mendukung dan memberi semangat. Bagi para peserta TO, semangat itu kian memuncak ketika mereka melakukan yel-yel yang telah disiapkan oleh kakak OSIS dan joget "Sikap Trekjing", yang dipimpin oleh kedua ketua angkatan mereka yaitu Ikhsan dan Rafi Ali.
|
Peragaan yel-yel dan "Sikap Trekjing" |
Hari semakin sore dan lambat laun sampailah kami di malam pertama TO di Desa Banceuy. Sudah rutinitas dalam TO, setiap malam diadakan kegiatan api unggun. Kegiatan itu merupakan salah satu penghujung acara untuk menutup aktivitas pada tiap harinya. Acara api unggun ini didukung oleh pentas seni yang sudah disiapkan oleh peserta TO secara perkelompok, yang kelompok dan tema dari pentas seni ini sudah sebelumnya dibagi dan disiapkan oleh peserta pada saat pembekalan TO selama 2 hari di sekolah.
|
Persiapan menyalakan api unggun malam pertama |
Setelah acara api unggun dan pentas seni malam pertama selesai, peserta TO kembali ke rumah masing-masing untuk beristirahat, yang sebelumnya para laki-laki diharuskan membuat menara vendel yang disusun menggunakan tongkat-tongkat kelompok. Susunan menara tersebut harus kokoh agar tidak jatuh ketika diangkat. Lalu, mereka pun diajarkan untuk selalu peka terhadap rangsangan sandi menggunakan cahaya senter yang diberikan oleh kakak OSIS yang berjaga.
Keesokan harinya, diadakan olahraga pagi. Peserta TO dengan bimbingan kakak OSIS dan guru melakukan sebuah lari pagi singkat untuk sekedar menyegarkan badan. Rute yang digunakan adalah rute yang ada di sekitar Desa Banceuy. Setelah olahraga pagi, kegiatan dilanjutkan dengan apel dan pemasangan pita. Pita yang dipasangkan pada vendel ketua merupakan pita yang telah diraih perharinya. Pita-pita tersebut menunjukan tingkat keaktifan peserta dalam kegiatan TO ini. Namun, ada satu pita yaitu pita berwarna hitam yang menunjukan bahwa kelompok peserta TO tersebut telah melakukan sebuah pelanggaran.
|
Olahraga pagi |
|
Pemasangan pita oleh kakak penghubung masing-masing kelompok |
Siang itu, acara terus berlanjut dengan adanya Lintas Budaya. Lintas Budaya merupakan sebuah kegiatan dalam TO dimana peserta TO perkelompok harus menyiapkan pengetahuan sebanyak-banyaknya mengenai daerah asal kelompok mereka. Dalam kegiatan ini, dua peserta dari masing-masing kelompok harus mengenakan pakaian adat dari masing-masing daerah, serta berjalan mengelilingi penonton dan juri yang telah berada di tempat. Dua peserta itu juga akan diberikan beberapa pertanyaan seputar daerah asal mereka. Kelompok dengan hasil Lintas Budaya terbaik akan mendapatkan pita emas. Selain Lintas Budaya, anggota kelompok lain yang bukan perwakilan dari Lintas Budaya, harus meneruskan penelitian yang telah ditentukan sesuai tema masing-masing kelompok. Sebagaimana namanya, Trip Observasi, sudah jelas mereka datang dalam acara ini tidak lain untuk mengobservasi, khususnya meneliti mengenai apa yang ada di Desa Banceuy ini.
|
Lintas Budaya |
Sorenya, kembali diadakan permainan seperti hari kemarin. Namun, untuk hari ini bukan sebuah pertandingan persahabatan, melainkan permainan tradisional antara anak-anak Desa Banceuy dengan peserta TO yang ini berpartisipasi. Permainan itu berlangsung menyenangkan, apalagi ketika melihat anak-anak Desa Banceuy yang ikut bersenang-senang.
|
Permainan tradisional bersama warga Desa Banceuy |
|
Peserta TO yang ikut berpartisipasi |
Malam harinya diadakan lagi kegiatan api unggun, yang juga diiringi oleh pentas seni yang dibawakan oleh masing-masing kelompok yang belum tampil kemarin harinya. Seusai api unggun, peserta kembali ke rumah masing-masing dan beristirahat untuk kegiatan padat lainnya esok hari.
Esok harinya, tanggal 19 Oktober 2013, merupakan salah satu hari paling melelahkan yang juga merupakan hari yang asyik bagi para peserta TO. Dimulai dengan olahraga pagi yang kemudian dilanjutkan dengan bersih-bersih dan pemasangan pita hasil perolehan hari kedua. Perolehan pita masing-masing kelompok cenderung terus bertambah. Hal itu menunjukkan semangat dan antusias peserta dalam melaksanakan kegiatan TO ini. Setelah kegiatan pemasangan pita oleh masing-masing kakak penghubung, acara dilanjutkan dengan beberapa aktivitas. Bagi peserta TO, diadakan kegiatan Peduli Kehidupan Desa atau lebih akrabnya, PKD dan juga presentasi hasil penelitian. Peserta dari kedua kegiatan itu telah dibagi-bagi sesuai dengan permusyawarahan masing-masing kelompok. Sebagian perwakilan kelompok melakukan presentasi, sedangkan sebagian lagi mengikuti PKD.
PKD merupakan sebuah kegiatan dimana peserta TO diberi kesempatan untuk merasakan bagaimana rasanya terjun langsung dalam kegiatan-kegiatan di pedesaan, seperti menanam timun, menaiki kerbau yang membajak sawah, serta menangkap ikan di kolam yang telah disediakan. Sedangkan, untuk presentasi, tiap-tiap perwakilan kelompok harus bisa menjabarkan apa yang mereka ketahui mengenai penelitian yang telah mereka lakukan sebelumnya. Presentasi itu dilengkapi dengan display yang juga telah mereka susun pada hari kemarin. Presentasi itu disaksikan oleh beberapa peserta TO lainnya juga perwakilan dari kakak OSIS dan MPK yang menjadi juri. Dari semua presentasi itu, diambil 4 kelompok terbaik yang akan melakukan presentasi akbar lagi untuk ditentukan pemenangnya. Presentasi akbar itu disaksikan oleh guru, kakak OSIS, MPK, ROHIS, orang tua murid, serta peserta TO lainnya.
|
Kelompok yang sedang mempresentasikan hasil penelitiannya |
Selama kegiatan PKD dan presentasi berlangsung, kakak OSIS juga sudah dibagi tugasnya masing-masing. Beberapa dari kakak OSIS bertanggung jawab atas kegiatan bakti sosial yang digelar untuk warga Desa Banceuy. Barang-barang yang dijual dalam bakti sosial itu macam-macam, seperti baju, makanan ringan, bahan-bahan masak, dan sebagainya. Selain itu, ada juga kakak OSIS yang ditugaskan dalam beberapa posko-posko kesehatan yang dibuka. Posko-posko kesehatan yang ada mencakup posko kesehatan umum, posko kesehatan mata, dan posko kesehatan gigi. Lalu, ada juga perwakilan dari kakak OSIS, MPK, dan ROHIS yang bertugas sebagai penyambut tamu bagi orang tua murid yang datang untuk mengunjungi anaknya masing-masing.
|
Kakak OSIS yang membantu kegiatan Bakti Sosial |
|
Posko kesehatan gigi |
|
Posko kesehatan mata |
|
Posko kesehatan umum |
Seusai semua kegiatan tersebut, kakak OSIS, MPK, ROHIS, beberapa guru, orang tua murid, serta peserta TO datang berkumpul di lapangan untuk menyaksikan presentasi akbar dari keempat kelompok terbaik yang telah dipilih sebelumnya. Secara bergantian, keempat kelompok itu mempresentasikan display dan hasil penelitian mereka dihadapan umum. Pertanyaan demi pertanyaan dilontarkan oleh penonton yang ada. Namun, semua kelompok dapat menjawab dengan baik dan lugas. Juri dalam tahap presentasi kali ini adalah para guru.
|
Salah satu kelompok terbaik yang sedang
berpresentasi |
Presentasi pun usai cukup sore. Peserta TO pun segera kembali ke rumah masing-masing dan beristirahat. Untuk hari ini, api unggun ditiadakan. Dikarenakan peserta TO harus memiliki waktu istirahat yang cukup karena besok akan melaksanakan kegiatan Penjelajahan.
Esok paginya, peserta TO bersiap-siap untuk mengikuti kegiatan penjelajahan. Penjelajahan adalah sebuah kegiatan dimana peserta TO berkelompok harus menjelajah daerah pedesaan Banceuy dengan cara mengikuti petunjuk-petunjuk yang ada untuk sampai di pos terakhir untuk makan Pop Mie. Namun dalam perjalanan itu, para peserta akan menemui beberapa perintah, seperti perintah untuk bernyanyi, tidak berisik, dan sebagainya. Di perjalanan, mereka juga akan melewati pos-pos yang telah disiapkan oleh kakak-kakak OSIS, seperti pos kesenian, pos kesehatan, dan masih banyak lagi. Di setiap pos itu, peserta akan diminta untuk melakukan hal-hal yang pasti melatih kesigapan argumentasi, nalar otak, dan cinta tanah air. Penjelajahan ini berlangsung sekitar 8 jam.
|
Pemberangkatan kegiatan Penjelajahan |
|
Saling membantu dalam kegiatan penjelajahan |
|
Menyusuri pedesaan Banceuy |
|
Bersih-bersih diri di sungai alam |
Selain penjelajahan, karena peserta yang ikut dibagi dua, peserta yang tidak mengikuti penjelajahan wajib membuat tumpeng di rumahnya masing-masing. Tumpeng itu harus dibuat dengan indah karena masing-masing dari tumpeng itu akan dinilai dan dilombakan.
Hari terakhir merupakan hari yang sangat mengharukan. Sebelum pulang, peserta TO beserta kakak OSIS merenungkan kegiatan-kegiatan yang telah dijalani bersama. Banyak air mata yang menetes dari mata masing-masing individu, tak terkecuali kakak OSISnya yang ikut terharu oleh suasana Trip Observasi kali ini. Sebelum perjalanan pulang, peserta TO mengikuti apel penutupan TO. Sebagai perwakilan, Faisal dan Aul dilepaskan name tag-nya oleh Bapak Fakhruddin selaku Kepala Sekolah SMA Labschool Jakarta, yang kemudian diikuti oleh peserta lainnya. Apel penutupan juga diikuti oleh perwakilan warga Desa Banceuy.
|
Pelepasan tanda peserta oleh Bpk. Fakhruddin |
|
Salam pamit kepada perwakilan Desa Banceuy |
Perjalanan pulang ditempuh dengan cukup panjang dan melelahkan, hingga sampai kembali ke SMA Labschool Jakarta pada pukul 16.00. Dengan begitu, berakhirlah sudah kegiatan Trip Observasi 2013 kali ini.